Tuan Syek Zainuddin merupakan seorang yang terhormat di sana karena ketekunannya dalam berdakwah. Dia bukan merupakan penyebar agama Islam karena sebelum dia berada di Tanah Putih Tanjung Melawan agama Islam sudah dianut oleh masyarakat Tanah Putih Tanjung Melawan. Syekh Zainuddin merupakan ulama yang mengembangkan Tarekat Naqshabandiyah di Tanah Putih.
Syekh memiliki empat istri bernama Hafsah, Hindun, Morub, dan Baniah. Menurut silsilah keturunan Syekh Zainuddin memiliki empat orang putri dan juga memiliki 15 orang cucu. Salah satu anak dari istri Syekh Zainuddin yang bernama Maryam menikah dengan Syekh Abdul Wahab Rokan. Setelah pernikan tersebut Syekh Zainuddin dan Syekh Abdul Wahab Rokan menjadi sangat dekat. Dari 15 orang cucu Syekh Zainuddin hanya satu orang saja yang masih hidup yaitu Tengku Zabir yang sekarang tinggal di Tanah Putih Tanjung Melawan.
Diriwayatkan oleh Tengku Zabir, Syekh Zainuddin wafat pada tahun 1932, makamnya kini dijaga dan dirawat oleh Muhammad Samsudin. Di dalam makam tersebut terdapat tempayan yang berisikan air yang masyarakat disana menyebutnya take.
Sampai sekarang makam tersebut banyak dikunjungi, tidak hanya masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar daerah, mahasiswa, dan juga siswa-siswi dari sekolah-sekolah di daerah sekitar maupun luar daerah masih berkunjung ke makam tersebut.(***)
